Merekmerupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pemasaran karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk tidak terlepas dari merek yang dihandalkan oleh perusahaan terhadap konsumen. Konsumen membandingkan apa yang mereka harapkan untuk diterima dengan apa yang benar-benar yang mereka terima selama tahap sesudah pembelian dalam proses pemakaian produk.

Kenapa iklan rokok bisa tampil dengan ide kreatif, lucu, menghibur, bikin mikir, sekaligus tidak nyambung dengan produknya tidak menampilkan produk ? Apakah pembaca juga berpikiran seperti itu ketika melihat komunikasi iklan rokok apapun itu bentuknya? Kampanye iklan rokok selalu penuh dengan ide-ide segar, kreatifitas, visual menarik serta slogan yang menggelitik. Memang lucu, seru dan kreatif, tapi mana penampakan rokoknya? apa hubunganya sama produknya? Bagi yang awam dengan ilmu komunikasi dan tidak berkecimpung di dunia marketing, strategi ini terasa aneh dan justru terlihat kontra produktif. Iklan kan harusnya jualan produk, kok produknya nggak ada? Kenapa iklan rokok justru hanya menampilkan sesuatu yang tidak jelas bahkan tidak pernah menampilkan produknya? Oleh karena itu kita akan belajar mengenai hukum atau regulasi dan teknik komunikasi dari iklan rokok. Regulasi Dalam Iklan RokokPeraturan Pemerintah Republik IndonesiaEtika Pariwara IndonesiaJadi, Iklan Rokok Dibatasi?Mengapa Iklan Rokok Inspiratif dan Motivatif?Sasarannya Bukan PerokokDana Yang BesarMetode Komunikasi ProdukAttitude BrandingKesimpulan Regulasi Dalam Iklan Rokok Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Sebagai warga negara Indonesia secara umum, kita wajib untuk tunduk pada Pancasila, UUD 45, dan turunannya. Khusus dalam mengiklankan produk tembakau, hal tersebut diatur di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan tepatnya di pasal 27 yang berbunyi “tidak memperagakan, menggunakan, dan/atau menampilkan wujud atau bentuk Rokok atau sebutan lain yang dapat diasosiasikan dengan merek Produk Tembakau”. Untuk mempelajarinya, bisa membuka link berikut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 Etika Pariwara Indonesia Di dunia ilmu komunikasi, kita mengenal namanya Etika Pariwara Indonesia. Sebuah komunikasi produk harus diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi miss communication, misleading, bahkan membahayakan. Etika Pariwara Indonesia sendiri adalah ketentuan-ketentuan normatif yang menyangkut profesi dan usaha periklanan yang diatur berdasarkan regulasi-regulasi yang ada dan telah disepakati untuk dihormati, ditaati, dan ditegakkan oleh semua asosiasi dan lembaga pengembanngannya. Oleh karenanya, apabila kita memiliki bisnis yang bergerak khusus di bidang komunikasi, periklanan dan sejenisnya, hukumnya wajib kita mengetahui tentang hal ini. Untuk mempelajarinya, bisa langsung klik link berikut Etika Pariwara Indonesia Amandemen 2020 Untuk produk yang umum saja kita harus mengikuti etika yang telah ditetapkan. Misalnya kita tidak boleh menggunakan visual menyesatkan atau menggunakan kalimat atau slogan superlatif, seperti “termurah”, “terlaris”, dan ter ter lainya. Apalagi untuk produk-produk yang memerlukan pengawasan yang ketat seperti minuman keras, obat-obatan hingga produk olahan tembakau. Produk-produk tersebut pasti regulasinya akan dibuat seketat mungkin. Dalam hal kita mendapatkan tugas untuk membuat iklan rokok, kita harus berpegang salah satunya pada Etika Pariwara Indonesia butir huruf c yang bunyinya “iklan rokok dan produk tembakau tidak memperagakan atau menggambarkan orang sedang merokok, atau mengarah pada orang yang sedang merokok”, yang apabila kita telaah lebih dalam, menunjukkan asap pun tidak boleh. Jadi, Iklan Rokok Dibatasi? Sebenarnya ada banyak regulasi yang mengatur tentang cara mengiklankan rokok. Namun cukup melihat 2 peraturan di atas saja kita dapat menyimpulkan bahwa dalam merumuskan bentuk promosi produk untuk iklan di televisi atau media massa, brand rokok sangat dibatasi. Mungkin jika pernah merasakan hidup di tahun 90an, kita masih bisa melihat iklan rokok yang secara terang terangan menunjukan produk rokok dan orang merokok. Namun setelah adanya regulasi tersebut, kita mulai asing dengan iklan seperti itu. Regulasi tersebut dibuat tentunya dibuat dengan pertimbangan dari ahli pemasaran dan pengusaha terkait. Akan tetapi dalam industri kreatif, dibatasi secara satu arah pun, otak kita malah akan jadi lebih encer. Entah itu dalam merumuskan sesuatu yang benar-benar unik dan baru, menyusun strategi baru atau mencari cara bagaimana mencari celah untuk tetap melakukan hal tersebut namun dianggap tidak melanggar regulasi tersebut. Mengapa Iklan Rokok Inspiratif dan Motivatif? Sasarannya Bukan Perokok Produk yang dapat menyebabkan ketagihan atau kecanduan, pada dasarnya tidak memerlukan lagi iklan untuk mempertahankankan konsumen. Jika orang sudah ketagihan rokok, dia tidak begitu perlu bujukan iklan lagi untuk merokok. Bahkan beberapa anjuran yang bersifat menakut-nakuti pun hampir tidak berdampak. Tulisan sejenis “merokok membunuhmu”, akan dicounter dengan “hidup mati Tuhan yang mengatur, bukan rokok”. Sebaliknya, perusahaan rokok bisa memanfaatkan konsumen menjadi iklan gratis berjalan, dengan cara menganjurkan merek tertentu sebagai rokok yang “enak”, atau menjadi tukang bagi sampel gratis antar teman yang pada akhirnya ada penambahan jumlah konsumen. Apalagi sekarang lagi banyak sekali influencer atau artis yang merokok dan tidak hanya sekali mereka menunjukan diri di media sedang menikmati rokok. Hal tersebut juga dapat merekonstruksi pola pikir konsumen. Oleh karenanya, sasaran iklan rokok sebenarnya adalah para remaja yang bukan perokok. Kaum yang masih mencari identitas diri. Jika kaum remaja bisa dijadikan perokok, maka perusahaan rokok sudah mendapat pelanggan tetap selama paling tidak sekitar 30-50 tahun yang akan datang, atau waktu efek negatif rokok mulai bermanifestasi. Para remaja memiliki jiwa lebih dinamis. Mereka suka sesuatu yang baru. Mereka penantang kemapanan. Jika sesuatu sudah ketinggalan zaman, remaja akan menepisnya. Kebanyakan remaja adalah orang yang mudah terdorong oleh rasa gengsi akan mudah terjebak pola pikir seperti ini. Iklan konvensional tidak bakal menarik perhatian remaja. Dana Yang Besar Perusahaan rokok mana yang pemilik saham mayoritasnya bukan orang kaya? Ya karena perusahaan rokok adalah bisnis yang sangat menjanjikan. Bisa dibilang semua perusahaan rokok bahkan skala home industri pun nyaris tidak pernah rugi. Dengan dana yang begitu besar, sangat mudah sekali untuk mendukung kreativitas khususnya kreatornya dalam pembuatan iklan. Ditambah lagi aturan dari pemerintah bahwa rokok dilarang menayangkan iklannya pada jam prime time. Perusahaan rokok pun pada akhirnya tidak perlu beli slot prime time yang cukup menguras biaya. Biaya yang biasanya dipakai untuk beli slot prime time bisa dimaksimalkan untuk konten iklan yang sesuai dengan insight konsumennya. Metode Komunikasi Produk Sebenarnya ada 2 cara untuk mengkomunikasikan sebuah produk Jual Fungsinya hard selling Jual Emosinya soft selling Untuk yang no. 1, tentu saja kita bisa menawarkan langsung barang yang kita jual beserta solusi apa yang diberikan dari produk tersebut secara fungsional. Misalnya dalam menjual kaos, kita bisa langsung menawarkan bahwa produk kita bahannya bagus, enak dipakai, tidak gerah, model trendy, dan sebagainya. Atau dalam iklan kopi, kita bisa langsung menawarkan bahwa kopi tersebut kualitas terbaik, strong, bisa bikin melek sampai sekian lama, tidak bikin deg-degan atau semacamnya. Itu sangat umum dan standar dalam mengomunikasikan sebuah produk. Permasalahan akhirnya timbul, yang menjual produk tersebut bukan hanya kita, tetapi ada jutaan kompetitor yang lain. Kalau misal kompetitor kita juga menjual dengan cara yang sama, apa yang bisa membedakan produk kita dengan yang lain? Pada akhirnya, fungsi dalam suatu produk akan sama, bahkan mungkin kualitas kita ternyata di bawah produk kompetitor. Yang bisa membedakan adalah apa yang dirasakan pada saat menggunakan produk tersebut. Saat menjual dan mengomunikasikan produk secara langsung sudah tidak masuk akal, entah karena secara kualitas atau kuantitas kita kalah dengan kompetitor, atau malah terhalang regulasi, saat itulah waktu yang tepat untuk menggunakan cara no. 2, Jual Emosinya. Ada beberapa contoh produk-produk yang menerapkan cara no. 2 dalam menjual produknya. Kita ambil contoh dari Nike dan Coca Cola. Nike. Pernah lihat atau dengar Nike menjual sepatunya dengan bilang “sepatu kami bagus, bahan tebal, kuat, tahan lama, enak dipakai”? Tidak pernah. Yang dijual Nike adalah hidup sehat, sportivitas, positivity, winning mentality. Kita lihat dari hal lain misalnya taglinenya yaitu “just do it” atau campaign besarnya, seperti “find your greatness”, “there’s no finish line”, “you can’t be stopped”. Coca Cola. Walaupun ini produk minuman, tetapi tidak pernah menjual dengan bilang bahwa produk ini “meredakan haus” atau sebagainya. Produk minuman, tetapi justru yang dijual adalah kebahagiaan. Bisa dilihat dari komunikasi produknya seperti “taste the feeling”, “open happiness”. Attitude Branding Teknik menjual emosi inilah yang biasa disebut Attitude Branding, yaitu melihat produk melebihi fungsi dasarnya lalu menentukan attitude apa yang ingin ditampilkan untuk membangun emotional connection. Attidude Branding dalam jangka panjang bisa membangun sebuah brand loyalty. Ketika brand non-rokok yang diberi kebebasan lebih justru menjadi terlalu fokus dalam mengekspos produk mereka, maka jadilah para produsen rokok yang dilarang untuk melakukan itu berusaha menampilkan image para perokok yang dimulai dengan image pria macho, maskulin, elegan, seksi, menyukai kebebasan dan hal ekstrim’, sekaligus mengkonstruksi mindset kepada para konsumen yang didominasi oleh kaum laki-laki, seperti apabila seorang laki laki merokok ia merasa dirinya lebih manly dibanding tidak merokok, ia merasa lebih gagah dibanding tidak merokok dan sejenisnya. Pada akhirnya, terbentuklah kesan bahwa pria perokok lebih gagah, keren dan cool’ daripada yang bukan perokok, seperti beberapa contoh berikut Tetapi strategi itu dirasa cukup usang, bahkan dianggap sebagai cara perusahaan rokok dalam menganggap bodoh konsumenya dengan menawarkan doktrin-doktrin kejantanan, padahal sama sekali tidak. Oleh karena itu, belakangan ini produk rokok lebih banyak mengkomunikasikan pesan-pesan sesuai dengan karakteristik produk mereka, attidude apa yang ingin mereka bangun sesuai dengan target market. Contohnya Gudang Garam Internasional = menyukai petualangan A Mild = anak muda yang kritis dan peka terlllhadap isu sosial dan politik Sampoerna Hijau = pertemanan yang asik Lalu kita bedah brief komunikasi di dalamnya agar kita lebih mendalami, kita coba bedah A Mild. A Mild = rebel dan kritis Target = anak muda yang kritis dan peka terhadap isu sosial dan politik Komunikasi = menyuarakan aspirasi kritik sosial politik Menurut saya inilah puncak dari kreativitas iklan rokok dari brand attitude yang justru berawal dari keterbatasan. Saat komunikasi tentang produk dibatasi, yang muncul adalah kreativitas untuk menyuarakan aspirasi. Coba lihat campaign-campaign A Mild, mulai dari “bukan basa basi” yang membahas isu sosial yang tengah terjadi, berlanjut dengan campaign “tanya kenapa” yang mempertanyakan hal-hal yang dianggap tabu atau mengajak kita berpikir, atau “go ahead” yang memberi semangat untuk melakukan apapun yang kita anggap benar dan tidak usah peduli orang lain. Strategi ini sangatlah efektif. Menurut saya, iklan-iklan rokok dengan tema seperti ini jauh lebih diingat dan unggul dari berbagai iklan produk lainnya. Premis awal dari pertanyaan ini saja, mungkin sudah cukup untuk menjadi salah satu bukti dari keunggulan iklan-iklan tersebut. Tetapi tentu saja perusahaan juga melakukan penjualan fungsi secara langsung. Ada banyak celah agar tidak melanggar regulasi tersebut, tentu saja salah satunya adalah dengan marketing lapangan. Kalau yang pernah baca novel “Gadis Kretek”, sales rokok wanita ternyata sudah ada di Indonesia sejak zaman moncer-moncernya rokok kretek. Kesimpulan Dari iklan rokok kita bisa belajar bahwa menyentuh empathy dari target market kita adalah cara efektif. Meskipun tentunya perlu kreatifitas yang lebih besar jika dibandingkan dengan menyampaikan pesan secara gamblang dari awal. Mengerti betul siapa target, apa yang dirasakan dan apa yang menjadi keresahan target bisa menjadi awalan sebelum memulai mengomunikasikan produk kita. Ini sebenarnya tak hanya bisa kita aplikasikan pada marketing produk dan jasa, namun bisa juga kita pakai dalam menyampaikan pesan seperti misalnya iklan layanan masyarakat.

23February 2019 Tumpi. Membuat iklan yang efektif bisa menjadi satu cara perusahaan untuk mengenalkan atau memberitahukan produk-produknya kepada publik yang lebih luas secara cepat, tepat, singkat, padat dan jelas. Selain untuk memberitahukan, iklan digunakan sebagai media untuk meyakinkan, mengingatkan dan juga menguatkan keyakinan konsumen
Foto Bisnis Pool - detikFinance Selasa, 21 Sep 2021 1441 WIB Jakarta - Pernah nggak kita merasa percaya banget sama iklan padahal kenyataannya sebaliknya? Nih bukti nyata kalau iklan itu tidak semuanya berdasarkan fakta. Jeruk sumber vitamin C terbesar. Ini salah, karena brokoli ternyata punya banyak kandungan vitamin C lebih tinggi dari jeruk. Kenapa bisa begini? Pada 1908, industri jeruk hampir mati. Albert Lasker punya ide bikin iklan bahwa dengan minum air jeruk di pagi hari bisa memenuhi kebutuhan vitamin C setiap hari. Foto Dok. Brightside Lamaran harus pakai cincin berlian. Padahal kalau mau lamaran ya lamaran aja pake cincin biasa juga bisa. Kenapa bisa ada mitos ini? Lamaran menggunakan cincin berlian ini dimulai dengan slogan iklan "A diamond is forever" alias Berlian bertahan selama’ dengan harapan seperti pernikahannya yang akan bertahan lama. Slogan ini dimulai pada 1947 dan menjadi tradisi sampai sekarang. Foto Dok. Brightside Kartu ucapan selamat harus dikasih bareng kado. Kenapa bisa begini? Dulu itu kartu ucapan selamat dikirim berupa kartu saja via pos. Iklan Hallmark di awal abad ke-20 mulai menyerukan bahwa selain memberi kartu kita juga harus memberi kado, dan hal ini berlangsung sampai sekarang. Foto Dok. Brightside Pasta gigi harus dipasang speanjang pasta gigi, padahal hanya setengah panjang sikat gigi saja sudah cukup. Hal ini dilakukan oleh iklan produsen pasta gigi supaya lebih cepat habis dan segera beli yang baru. Foto Dok. Brightside Ada minyak goreng yang tidak baik untuk tubuh karena mengandung kolesterol. Padahal tidak ada minyak goreng yang mengandung kolesterol, kalau butter iya. Alasan utamanya lebih kepada kebutuhan marketing supaya bisa lebih laku dengan menulis “minyak goreng bebas kolesterol” di produknya. Foto Dok. Brightside Minuman ringan dan bersoda bisa menghilangkan haus. Semua iklan minuman ringan pasti menampilkan orang haus setelah beraktivitas meminum minuman manis atau bersoda. Padahal penghilang haus paling bagus adalah minum air putih. Foto Dok. Brightside Jawaban Karena memang tidak boleh. Tertulis dalam: > UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENYIARAN Pasal 42 Siaran iklan niaga dilarang memuat: a. Promosi yang berkaitan dengan ajaran suatu agama atau aliran tertentu, ajaran politik atau idiologi tertentu, promosi p
Deretan iklan paling viral dan antimainstream Foto Youtube Ramayana Departemen Store SUDAH menjadi keharusan untuk membuat iklan sekreatif mungkin bagi para perusahaan yang menghadirkan produk maupun jasa. Hal itu tentunya agar banyak orang yang mengetahui, jika sudah demikian maka omset pun akan meningkat. Karena jika iklan produk atau jasa yang dibuat biasa saja atau bahasa kekiniannya 'B Aja'. Maka masyarakat pun tak akan mudah mengingat sebuah produk atau jasa yang ditawarkan. Baca juga 4 Tipe Pelanggan Toko Swalayan Berangkat dari hal itu, saat ini para pembuat iklan berlomba-lomba berpikir out of the box guna menghasilkan iklan yang antimainstream. Meskipun tak semua orang yang melihat iklan tersebut akan membeli barang atau menggunakan jasa. Setidaknya mereka mengingat iklan tersebut. Jadi potensi pembelian produk atau penggunaan jasa akan jauh lebih besar. Dalam beberapa tahun terakhir ini, tren pembuatan iklan antimainstream kian bergelora. 1. Iklan Ramayana Iklan dari toserba Ramayana ini sempat menjadi salah satu iklan yang paling ramai diperbincangkan publik. Bahkan sangking uniknya, iklan ini dijadikan meme. Pada iklan yang diperankan oleh grup khasidah Nurussyifa tersebut, divisualkan sedemikian rupa sambil menyanyikan lagu dengan lirik bercerita dengan musik serta cengkok khas grup Khasidah. Dalam iklan ini yang paling menarik perhatian ialah adegan nyeleneh yang membuat para warganet ngakak, yakni ketika salah satu personel Khasidah Nurussyifa kepalanya berada di dalam magic jar, hingga bernyanyi di atas mobil. Adegan tersebut sontak saja dijadikan meme oleh para warganet. 2. Iklan Lazada Dengan Desain Terbalik Iklan antimainsteram dari lazada Foto twitter pipis Beberapa waktu lalu sebuah billboard iklan dari Lazada sempat menjadi perbincangan hangat publik. Kesalahan pemasangannya pun tak tanggung-tanggung, yakni benar-benar dipasang terbaik 180 derajat. Warganet pun memenuhi trafik medsos. Mereka pun berbondong-bondong bertanya langsung pada akun twitter Lazada LazadaIDCare. Akun twitter lazadaIDcare pun menjawabnya "Hi, benar kak. Lazada memasang iklan pada Papan Billboard dengan cara terbalik dengan tujuan anti mainstream" tulsi akun lazadaIDcare. Baca juga Beracun, Struk Belanja Jangan Disimpan Lama-Lama 3. Iklan Indoeskrim Nusantara Ada adegan yang sangat menarik perhatian dalam iklan ini. Meskipun bersetting zaman kerajaan namun dipenuhi oleh unsur kekinian. Seperti ayah yang naik burung besar namun sambil menggunakan ponsel pintar. Adegan yang unik itu langsung disantap menjadi meme oleh para warganet dan menjadi viral di media sosial. 4. Iklan Tory Cheese Craker Iklan yang satu ini sempat viral dia media sosial. Hal itu lantaran musik dan pengulangan beberapa kata yang ditambahkan gerakan lucu dari bintang iklan dan dua orang berkostum unik dibelakangnya. Padahal, jika dipikir-pikir, iklan tersebut sama sekali tidak nyambung dengan produknya. Karena produk yang dijual merupakan makanan ringan, namun iklannya justru lebih mengedepankan gerakan tubuh. Namun berkat itulah Tory Cheese Craker menjadi dikenal masyarakat luas. 5. Iklan Klinik Tong Fang Iklan Klinik Tong Fang ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan iklan lainnya, yakni hanya berbentuk testimoni para pengguna pengobatan dari klinik Tong Fang asa Tiongkok. Tapi uniknya template cara bicara dan kata-kata para konsumen yang memberi testimoni dinilai lucu. Tak ayal jika hal tersebut dijadikan banyak lelucon oleh masyarakat dan menjadi viral di media sosial. Nah itu dia guys beberapa iklan yang paling viral di media sosial dan antimainstream. semoga bisa menjadi inspirasi bagi kamu untuk lebih kreatif dan berpikir out of the box yah hehehe. ryn Baca juga Deretan Zodiak yang Paling Doyan Belanja, Apakah Kamu Termasuk?
berbagicerita dari berbagai coretan, sharing and motivational blog

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Iklan produk di televisi akhir-akhir banyak yang ngawur. Kalau diamati lebih cermat terlihat tidak nyambung dan tak mewakili logika pemirsa. Contohnya iklan sebuah produk dari salah satu operator seluler, kartu XL; di iklan tampak seorang pengemudi mobil yang sedang berhenti di lampu merah. Si pengemudi yang menyetel radio mobil, didatangi seorang pengemis yang mengetuk kaca pintu mobil minta makan sambil dengan gaya tangannya ke mulut. Si pengemudi cuek aja terhadap pengemis. Namun karena tak dihiraukan, si pengemis tak kalah akal, ia menggunakan ponsel untuk dapat berhubungan dengan si pengemudi. Tiba-tiba ponsel si pengemudi berdering, ia pun mengangkatnya, begitu ia berpaling, ternyata yang menelponnya adalah si pengemis yang berada diluar mobilnya yang hanya dibatasi oleh kaca mobil. Yang membuat iklan ini aneh dan tidak logis adalah, dari mana si pengemis tahu nomor telpon si pengemudi mobil. Apakah setiap pengemis yang menggunakan kartu XL, dan para pengemudi pengguna kartu XL saling bertukar nomor sebelumnya ? Atau operator seluler XL merupakan pengumpul nomor-nomor para pengemis ? Atau operator ini memang spesialis pelayan pengguna kartu seluler super murah, sehingga yang menggunakannya kebanyakan pengemis ? Atau kemungkinan-kemungkinan lainnya yang jika dipikirkan pun tetap tidak logis ? Entahlah, yang jelas beginilah kiat produsen meraih konsumen melalui iklan meski kurang dan tidak logis. Ada lagi iklan operator seluler yang kronologisnya adalah seorang anak perempuan berpenampilan lusuh yang menjajakan pisang goreng, menawarkan dagangannya kepada seorang nyonya berbadan gemuk yang sedang menelpon. Si Nyonya menanyakan harga pisang goreng, kemudian menawar dengan harga rendah, si anak penjaja kaget mendengar harga penawaran oleh si nyonya, dan si anak jatuh pingsan. Selanjutnya roll story di iklan tidak nyambung. Apa hubungannya antara si anak penjaja pisang goreng dan barang dagangannya dengan para pengguna pulsa telpon seluler yang kemudian muncul banyak di iklan tersebut, dan si anak juga ikut gabung dengan mereka tanpa barang dagangannya pula ? Ini baru sedikit contoh dari iklan produk di televisi yang sangat tidak nyambung bila dipikirkan secara logika. Beberapa iklan rokok yang muncul tanpa terlihat bentuk rokoknya memang dilarang visual rokok, rata-rata kurang nyambung. Makanya sebagai orangtua yang memiliki anak dibawah umur agar mendampingi mereka manakala menonton iklan produk, dan ketika mereka mengajukan pertanyaan terkait visualisasi iklan, alih-alih mau menjawab pertanyaan anak, kita sendiri saja bingung melihatnya. Lihat Money Selengkapnya

Halitu lantaran musik dan pengulangan beberapa kata yang ditambahkan gerakan lucu dari bintang iklan dan dua orang berkostum unik dibelakangnya. Padahal, jika dipikir-pikir, iklan tersebut sama sekali tidak nyambung dengan produknya. Karena produk yang dijual merupakan makanan ringan, namun iklannya justru lebih mengedepankan gerakan tubuh.

Iklan dalam bentuk tayangan video masih menjadi andalan untuk memasarkan berbagai produk. Entah itu makanan, hingga ke perumahan. Konsep videonya pun bermacam-macam. Tak jarang ide-ide yang tak bisa ditebak dan juga unik berhasil menarik perhatian. Tentunya sukses membuat orang menyadari adanya produk yang dijual di balik iklan tersebut. Bahkan ada yang viral dan kerap dijadikan lucu-lucuan di tengah obrolan bersama teman tongkrongan. Dari banyaknya iklan yang diproduksi dan tayang di televisi, memilih delapan iklan yang pernah viral di masanya. Berikut daftarnya. 1. Iklan Ramayana Menyambut Lebaran Iklan ini dibuat atas ide sutradara Dimas Djayadiningrat. Iklan yang tak biasa ini bisa viral karena menggunakan keunikan musik dan lirik lagu kasidah yang dibawakan oleh sekelompok ibu-ibu. Sekelompok ibu-ibu dalam iklan tersebut mau tak mau juga menjadi viral, dan pada akhirnya nama mereka, yaiu Grup Kasidah Nurussyifa ikut menjadi tenar di sepanjang iklan tersebut tayang, jelang lebaran 2018 lalu. 2. Indoeskrim Nusantara Kalau ini tentu langsung viral. Mengemas iklan es krim dengan suasana kolosal adalah salah satu ide out of the box, setidaknya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Yang bikin iklan ini viral bukan sekedar tema kolosalnya saja. Tapi dalam penggarapannya, si iklan kolosal ini diselipi unsur-unsur kekinian seperti seorang ayah yang naik burung besar terbang tapi sudah menggunakan smart phone. Dijamin sepanjang 2017, iklan ini tak redup jadi bahan pembicaraan. 3. Tory Cheese Cracker Masih ingat dengan iklan yang viral pada 2009 lalu ini? Yap, musik dan kata-kata yang terus diulang-ulang, ditambah gerakan kocak dari si bintang iklan membuat iklan ini ramai dibicarakan. Padahal kalau dipikir-pikir, iklan ini enggak nyambung sama sekali dengan produknya lho. Bagaimana tidak, yang dijual produk makanan ringan, tapi iklannya justru mengeksplor gerakan tubuh. Tapi akhirnya si Tory Cheese Cracker ini jadi dikenal berkat iklan ini. 4. Kabar Gembira ala Mastin Kalau si pembawa kabar gembira ini pasti masih ingat dong? "Kabar gembira untuk kita semua, kulit manggis kini ada ekstraknya." Begitu lirik lagu latar iklan yang satu ini. Berkat musiknya yang catchy, iklan ini masuk dalam salah satu yang jadi viral di tahun 2015 lalu. 5. Klinik Tong Fang Sebenarnya iklannya biasa saja. Banyak produk lain yang juga memakai konsep serupa. Konsepnya hanya berbentuk testimoni para pengguna pengobatan dari klinik Tong Fang, asal Tiongkok. Namun cara bicara dan juga kata-kata mereka yang memberi testimoni dinilai lucu dan hingga kini masih kerap jadi bahan lelucon. Iklan ini viral sejak 2012. 6. Nego Cincai Bukalapak Dibuat dalam rangka promo Imlek, iklan ini dibuat kental dengan kultur Tionghoa. Dari set iklan, bintang iklan, pakaian hingga musik yang digunakan. Yang bikin lucu, lirik yang digunakan dalam iklan ini sangat menarik. Tentunya ujung-ujungnya menjual tagline mereka untuk dinego sampai cincai. Kalau yang ini viral di awal 2017 lalu. 7. Axis Memarodikan Drama Korea Goblin Kalau yang satu ini, jeli memanfaatkan yang tengah booming. Karena iklan ini memarodikan beberapa adegan yang diambil dari korean drama Goblin, yang dibintangi Gong Yoo dan Kim Go Eun. Saat itu, drama Korea Goblin sedang gencar-gencarnya jadi pembicaraan hangat. Tentu saja iklan yang dirilis 2017 lalu itu viral di Indonesia, khusunya para pecinta drama Korea. 8. Meikarta Kalau yang ini bukan masalah lucunya. Bukan soal lagu, bukan juga soal bintang iklannya. Sekilas iklan ini tampak biasa saja. Namun iklan pemasaran proyek kota terencana ini berhasil viral karena tagline alias slogannya. Pasti ingat dong dengan kalimat, "aku ingin pindah ke Meikarta!" Pasti kalian pernah menirukannya, kan? Dari iklan-iklan di atas, menurut kamu mana yang paling berkesan dan paling kalian ingat? Semua tentunya pernah viral pada zamannya masing-masing, ya! Untuk kamu yang sedang mendalami ilmu periklanan, agar bisa selihai orang-orang kreatif di balik iklan-iklan out of the box di atas, kamu bisa cek buku-buku tentang periklanan di Header image source Youtube

WakilKetua MPR Fraksi PAN Yandri Susanto memastikan wacana mengadakan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) akan disinggung dalam sidang tahunan DPR, MPR, dan DPD pada 16 Agustus mendatang. Ia berharap, hal tersebut dapat menjadi pemantik perhatian publik terhadap pentingnya PPHN. "Bagaimana PPHN direstui masyarakat bukan maunya MPR, maunya kami-kami.
Iklan rokok terkesan tidak nyambung? Tapi ternyata ada pesan tersembunyi atau yang biasa dikenal dengan pesan subliminal di setiap iklannya. Inilah yang dijadikan strategi para merek rokok untuk tetap dapat mempromosikan produknya di tengah kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Ada sejumlah peraturan yang mengatur promosi dan iklan rokok di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah UU Tahun 2002 tentang Penyiaran, UU Tahun 1999 tentang pers, dan PP No. 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. Pembatasan iklan rokok dilakukan di berbagai media dari cetak maupun elektronik. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan dampak iklan rokok terhadap generasi muda. Ada sejumlah catatan yang perlu diperhatikan para merek rokok. Misalnya, tidak boleh menampilkan wujud rokok, mencantumkan nama produk sebagai rokok, hingga menyarankan merokok. Selain itu, jam tayang iklan rokok di media elektronik juga diatur dan hanya dapat dilakukan pada pukul sampai dengan pukul waktu setempat. Di sinilah strategi pesan subliminal dikerahkan. Bagaimana penerapannya? 1. Bermain dengan Pikiran Bawah Sadar Konsumen Dilansir dari Technology Networks, pesan subliminal ini merupakan kata-kata atau gambar yang disajikan di bawah kesadaran kita. Bagaimana merek rokok melakukannya? Ketika menyaksikan iklan rokok di televisi, dari awal hingga akhir Anda tidak akan menemukan seseorang yang merokok. Tetapi, Anda bisa melihat logo dari si merek atau sejumlah instalasi yang menjadi ciri khas dari merek tersebut. Dan, sebagai penutup Anda akan tahu itu merupakan iklan rokok dengan peringatan yang berbunyi, “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan, dan janin”. “Semakin halus pesannya, semakin besar kemungkinan untuk diterima. Sesuatu yang tidak Anda sadari itu akan bertahan di ambang kesadaran dan memengaruhi Anda,” tutur pengamat pemasaran Gerard Hastings dilansir dari The Guardian. 2. Pendekatan Secara Emosional Dengan hadirnya aturan yang ketat, merek rokok kemudian mengambil langkah berbeda untuk memasarkan produknya. Mereka mendekati konsumen secara emosional. Mereka memikat hati konsumen dengan emotional branding yang dihadirkan dengan gambar, simbol. atau tagline. Tentunya, semua itu disesuaikan dengan karakter dan kondisi konsumen. Berbagai strategi iklan dari merek rokok ini membuktikan bahwa menjadi kreatif dalam menyampaikan pesan subliminal tadi merupakan kunci penting untuk eksistensi mereka hingga saat ini. Terlepas dari berbagai aturan yang membatasi mereka untuk berpromosi.
XYSPt.
  • tnqsvo5u73.pages.dev/84
  • tnqsvo5u73.pages.dev/204
  • tnqsvo5u73.pages.dev/339
  • tnqsvo5u73.pages.dev/135
  • tnqsvo5u73.pages.dev/551
  • tnqsvo5u73.pages.dev/326
  • tnqsvo5u73.pages.dev/253
  • tnqsvo5u73.pages.dev/323
  • iklan yang tidak nyambung dengan produknya